Analisis Pengaruh Belanja Kesehatan dan Kemiskinan terhadap Angka Harapan Hidup di Provinsi Kepulauan Riau

Analisis Pengaruh Belanja Kesehatan dan Kemiskinan terhadap Angka Harapan Hidup di Provinsi Kepulauan Riau

Oleh:

  • Zainul Bahri
  • Vinni Aprilianti

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengaruh belanja kesehatan dan kemiskinan terhadap angka harapan hidup (AHH) di kabupaten/kota Provinsi Kepulauan Riau, serta tantangan pembangunan kesehatan di wilayah kepulauan ini.
Angka Harapan Hidup digunakan sebagai indikator utama untuk menilai keberhasilan pembangunan kesehatan. Penelitian ini menemukan bahwa belanja kesehatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap AHH, sementara kemiskinan berpengaruh negatif dan signifikan.


Pendahuluan

Kesehatan adalah pilar utama dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Namun, di wilayah kepulauan seperti Kepulauan Riau, tantangan geografis, keterbatasan infrastruktur, dan kemiskinan memperumit upaya peningkatan akses kesehatan. Penelitian ini berfokus pada analisis hubungan antara belanja kesehatan dan kemiskinan terhadap angka harapan hidup sebagai indikator keberhasilan pembangunan kesehatan.


Metode Penelitian

  • Jenis Penelitian: Kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dan verifikatif.
  • Data: Panel data sekunder dari 7 kabupaten/kota di Kepulauan Riau selama 2017-2021.
  • Variabel:
    • Variabel terikat: Angka Harapan Hidup (AHH).
    • Variabel bebas: Belanja kesehatan (LnKes) dan persentase kemiskinan (Poverty).
  • Model Analisis: Ordinary Least Squares (OLS), dengan uji Chow dan Hausman untuk menentukan model terbaik.

Hasil Penelitian

  1. Belanja Kesehatan:
    • Setiap peningkatan belanja kesehatan sebesar 1 unit meningkatkan AHH sebesar 0,57 unit.
    • Belanja kesehatan mendukung peningkatan akses layanan medis, infrastruktur kesehatan, dan edukasi kesehatan.
  2. Kemiskinan:
    • Peningkatan 1% tingkat kemiskinan menurunkan AHH sebesar 0,25 unit.
    • Kemiskinan mengurangi akses masyarakat terhadap layanan kesehatan, gizi, dan sanitasi yang layak.
  3. Tantangan Wilayah Kepulauan:
    • Keterbatasan Infrastruktur: Sulitnya transportasi dan distribusi layanan kesehatan.
    • Akses Terbatas: Banyak pulau yang tidak memiliki fasilitas medis memadai.
    • Kemiskinan dan Ketimpangan: Masyarakat miskin cenderung mengabaikan kebutuhan kesehatan akibat biaya yang tinggi.

Kesimpulan dan Rekomendasi

  1. Kesimpulan:
    • Belanja kesehatan memiliki dampak positif signifikan terhadap angka harapan hidup.
    • Kemiskinan adalah hambatan utama dalam peningkatan kesejahteraan kesehatan.
  2. Rekomendasi:
    • Pemerintah perlu meningkatkan alokasi anggaran kesehatan untuk infrastruktur, fasilitas medis, dan pendidikan kesehatan.
    • Upaya pengentasan kemiskinan harus diintegrasikan dengan program kesehatan masyarakat.

Referensi Penelitian

Penelitian ini dipublikasikan dalam Ekonomis: Journal of Economics and Business, Vol. 8, No. 1 (2024), halaman 763-771.
DOI: 10.33087/ekonomis.v8i1.1733


Akses Riset Lengkap

Untuk membaca penelitian lengkap, unduh dokumen resmi di sini.